Saluran Irigasi Desa Jorok Manfaatkan Tong Minyak Pertamina

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Galan Rezki Waskita

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Saluran Irigasi Desa Jorok, Kecamatan Untir Uwis, Kabupaten Sumbawa kini menjadi pemandangan yang unik.

Pasalnya, saluran yang sempat terputus akibat banjir Maret lalu ini kini memanfaatkan tong bekas minyak Pertamina untuk menyalurkan air.

Tong tersebut direkatkan satu sama lain di masing-masing ujung sehingga membentuk pipa besar.

Dari penghitungan yang dilakukan Tribunlombok.com di lokasi pada Rabu, (11/5/2022), terdapat 30 tong yang membentuk pipa tersebut.

Baca juga: Pasca Lebaran, Dispar NTB Agendakan Fun Trip bagi Pelaku Usaha Wisata ke Pulau Sumbawa

Ukuran panjang masing-masing tong adalah satu meter dengan diameter sekitar 30 cm.

Artinya, pipa yang dihasilkan memiliki panjang sekitar 30 meter.

Terdapat tiga pipa di sana dan dipasang berdekatan.

Pipa tersebut ditopang besi penyanggah dengan 15 tiang di sebelah barat dan 15 lainnya di sebelah timur.

Baca juga: Sirkuit MXGP Sumbawa Mulai Dikerjakan: Jalan Dibuka, Lahan Jagung Dibersihkan

Adapun ujung pipa disambungkan dengan beton pada saluran irigasi yang masih utuh di Selatan dan di Utaranya.

Mengingat, saluran irigasi tersebut mengalirkan air dari arah Selatan ke Utara dan mengairi sekitar 600 hektare sawah dari Kecamatan Untir Uwis, Kecamatan Sumbawa, dan Kecamatan Labuan Badas.

Saluran itu tampak seperti jembatan penyeberangan air.

"Jembatan itu sudah selesai sejak 1 Mei kemarin," kata Rusdianto AR, Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa, Selasa (10/5/2022).

Kata anto, belum diketahui apakah akan ada bentuk pembangunan lanjutkan atau tidak.
BPBD masih melakukan pemantauan terkait perkembangan saluran baru ini.

(*)