Pilpres 2024

Pengamat Nilai Ganjar Harus Tarung Habis-habisan dengan Puan di Internal PDIP

Selain itu, Ganjar masih harus menghadapi Puan Maharani di internal PDIP. 

Editor: Lalu Helmi
Dok. tim Puan Maharani via KOMPAS.com/KOMPAS.com Mochamad Sadheli
Ketua DPR RI, Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo 

TRIBUNLOMBOK.COM -  - Partai NasDem batal menggelar konvensi calon presiden (capres) 2024, dan diganti Rakernas yang akan menjaring usulan nama capres lewat pengurus Partai Nasdem provinsi yang memunculkan nama Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Erick Thohir dan Airlangga Hartarto.

Peneliti ahli utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro mengungkapkan NasDem memang dikenal sebagai pelopor untuk penjaringan pemimpin untuk dimajukan dalam kontestasi pemilihan umum kepala daerah (pilkada) maupun presiden dan wakil presiden (pilpres).

"Partai NasDem selalu sejak mulai lahir ikut pemilu selalu memimpin untuk mendahului. Selalu dia leading mencalonkan siapa yang tepat baik untuk pilkada maupun pilpres. Sekarang juga menjaring politisi lain," kata Siti, dalam keterangannya seperti dikutip Rabu (11/5/2022).

Gubernur Sumsel Herman Deru Inginkan Putra Terbaik Sumatra jadi Capres atau Cawapres 2024

Pilpres 2024: Wacana Duet Prabowo-Puan, Ganjar-Erick, dan Anies-AHY, Siapa yang Unggul?

Menurut Siti, ada pertanyaan besar terkait penjaringan nama yang dilakukan NasDem yakni sejauh mana nama tokoh yang terjaring mampu mendatangkan keuntungan untuk NasDem. 

"Ini bisa memberi nilai tambah yang luar biasa kepada NasDem atau tidak?" ucapnya.

Terkait dengan nama Ganjar Pranowo yang masuk dalam penjaringan nama, Siti mempunyai pendapat berbeda. 

Dia mengulik sejarah keberadaan Jusuf Kalla (JK) yang kala itu dipinang Partai Demokrat. 

JK memang tidak diajukan Golkar namun ia berhasil menjadi ketua umum di partai berlambang beringin itu. Sedangkan Ganjar sulit untuk menjadi ketua umum PDIP. 

"Itu apakah bisa di-copy paste dengan Ganjar di PDIP. Itu pertanyaan besar menurut saya," ujarnya.

Apalagi, menurut Zuhro, kultur politik masing-masing partai sangat berbeda. 

Sehingga, dia menilai NasDem harus memperhitungkan apakah kultur politik PDIP dan Ganjar mampu memberikan nilai tambah yang luar biasa bagi partai yang merekrut. 

"Budaya politik di internal PDIP itu tegak lurus. Sementara Golkar tidak punya tegak lurus, faksi-faksi. Jadi berapa elite itu punya pengaruh masing-masing," katanya.

Selain itu, Ganjar masih harus menghadapi Puan Maharani di internal PDIP. 

Puan dinilai tidak akan mundur dari konstestasi 2024 karena akan berdampak pada tampuk kepemimpinan partai. 

"Menurut saya Mas Ganjar sudah jelas akan menghadapi Mbak Puan. Mbak Puan tidak mungkin mundur selangkah pun, Bu Mega dalam hal ini. Beda dengan pemilu sebelumnya," tandasnya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved