Lebaran 2022

Mengenal Bulayak, Makanan Khas Tidak Pernah Absen saat Lebaran di Lombok Timur, Begini Cara Buatnya

Cara pembuatannya hanya dengan cara menggulung daun aren dengan rongga di tengahnya

ISTIMEWA/Hikmah Fitriati
Penampakan Bulayak 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Sejumlah makanan khas Lombok menghiasi kuliner pada lebaran Idul Fitri ini.

Terdapat makanan pengganti nasi di Lombok Timur yang serupa ketupat tapi tak sama, yakni Bulayak.

Bulayak sendiri pada dasarnya mempunyai bahan utama yang sama dengan ketupat lainnya yaitu beras.

Baca juga: Ponpes Darunnahdlatain NWDI Pancor Gelar Tradisi Sunnatan Hasanatan, Rawat Tradisi Halal Bihalal

Tetapi ciri khas dari bulayak terlihat dari bahan yang digunakan dan proses pembuatannya.

Pada umumnya ketupat dibuat menggunakan daun kelapa sedangkan Bulayak terbuat dari daun aren.

Proses pembuatannya sendiri tidak sesulit membuat ketupat pada umumnya.

Cara pembuatannya hanya dengan cara menggulung daun aren dengan rongga di tengahnya, dan tidak memberikan ada lubang pada pangkalnya untuk menghindari tumpahnya isian Bulayak.

Sedangkan untuk ujung Bulayak cukup ditusuk dengan lidi dan diikat menggunakan irisan daun aren agar saat dimasak tidak tumpah.

Salah seorang warga yang rutin membuat bulayak pada peringatan hari besar Islam, Hikmah Fitriati mengatakan bahwa bulayak atau ketupat khas Lombok tersebut sering saat Lebaran Idul Fitri, Idul Adha.

Terlebih lagi saat Lebaran Topat yang menjadi tradisi lebaran di Lombok.

"Ini sudah menjadi makanan yang wajib ada di desa saya, bahkan bisa dikatakan ini sudah menjadi tradisi," ucap warga asal Desa Aik Dewa, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur itu saat ditemui TribunLombok.com (6/5/2022).

Saking wajibnya bulayak bagi warga desanya, Hikmah panggilan akrabnya mengatakan, jika pada saat peringatan hari besar islam atau hari lebaran tidak membuat bulayak, terasa ada yang kurang saat perayaan hari lebaran tersebut.

"Kalau kita tidak membuat bulayak ini, terasa kita asing di desa sendiri. Pasalnya semua orang membuat membuat bulayak dan ramai-ramai mulai memasaknya pada dini hari," jelasnya.

Di tempat berbeda, Sripatmawati yang juga merupakan warga Aik Dewa membenarkan akan wajibnya bulayak di sediakan pada momen Lebaran di desanya itu.

Baca juga: Arus Balik di Pelabuhan Kayangan, Pemudik Balik Lebih Awal untuk Hindari Kemacetan

Dia menyebut Bulayak ini sendiri sangat cocok bila dihidangkan dengan semua jenis makanan khas Indonesia lainnya.

Seperti gulai, rendang, sate, pelecing, gado-gado, dan masih banyak lainnya.

"Bulayak ini sama saja dengan ketupat lainnya, hanya saja ada perbedaan sedikit pada rasanya, dikarenakan ketupat dan bulayak menggunakan daun yang berbeda," tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved