Inflasi Kota Mataram dan Kota Bima Mencapai 0,97 Persen: Ini Daftar Penyebabnya
Inflasi ini didorong naiknya sebagian besar beberapa kelompok, diantaranya kelompok makanan minuman dan tembakau naik sebesar 1,47 Persen
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Kota Mataram dan Kota Bima mengalami inflasi pada Maret 2022 sebesar 0,97 Persen.
Sementara, secara nasional, angka inflasi pada bulan Maret 2022 di angka 0,66 Persen.
Data inflasi ini disampaikan langsung Perwakilan Kepala Bank Indonesia Wilayah NTB, Fauzi, Jumat (6/5/2022).
Baca juga: Penumpang Terminal Mandalika Mulai Membeludak, Besok Jadi Puncak Arus Balik
Ia mengatakan inflasi ini didorong oleh naiknya sebagian besar beberapa kelompok.
Di antaranya kelompok makanan minuman dan tembakau naik sebesar 1,47 Persen.
Disusul oleh pakaian dan alas kaki naik 0,17 Persen, dan perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga naik 0,41 Persen.
Lalu, turut disusul oleh kelompok lainnya, seperti kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,5 Persen.
Kelompok kesehatan naik 0,28 Persen, transportasi naik 0,42 Persen, rekreasi, olah raga, dan budaya naik 0,17 Persen.
Lalu kelompok pendidikan naik 0,01 Persen, penyediaan mamin/restoran naik 0,32 Persen, dan perawatan pribadi naik 1,14 Persen.
Baca juga: Ramadhan Usai, Sentra Kuliner Pasar Kebon Roek Ikut Lenyap
Kesimpulannya, kenaikan kelompok di atas, menyebabkan inflasi di Kota Mataram dan Kota Bima pada angka 0,97 Persen.
Namun, ada juga kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan.
Di antaranya kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
(*)