Kuliner Khas NTB
Jajal Kuliner Ikan Bakar di Pantai Loang Baloq Mataram, Harga Rp 10 Ribu Per Ekor
Menghadap ke selatan, pengunjung akan disuguhkan terlebih dahulu dengan pemandangan laut berlatar Gunung Agung Bali.
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Dion DB Putra
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Kuliner tepi pantai identik dengan menu-menu seafood seperti ikan bakar dan cumi.
Barangkali hal itulah yang hendak ditonjolkan oleh para pedagang makanan di kawasan Pantai Loang Baloq, Kota Mataram.
Baca juga: Buka Bersama Murah Meriah di Pantai Tanjung Bias, Ngabuburit Sambil Berkuda dengan Kuliner Beragam
Baca juga: Fakta-fakta Tentang Cakranegara Kota Mataram, Dari Tempat Perniagaan hingga Me Pusat Kuliner
Mayoritas pedagang di sana telah mulai mempersiapkan diri sejak siang pukul 1 siang.
Mulai dari mempersiapkan arang yang digunakan memanggang, ikan dan cumi-cumi yang disimpan dalam kotak berisi es batu, hingga memanaskan air untuk menghangatkan teh dan membuat kopi.
Menghadap ke selatan, pengunjung akan disuguhkan terlebih dahulu dengan pemandangan laut berlatar Gunung Agung Bali.

Jika sudah sore menjelang petang, maka air laut akan terlihat berwarna kuning kemerah-merahan seiring aktivitas sunset atau matahari terbenam.
Memanfaatkan suasana sarat keindahan alam inilah, para pedagang ikan bakar di Pantai Loang Baloq, menawarkan dagangan mereka kepada pembeli.
Seperti yang dilakukan Rohimah, pedagang ikan bakar dan cumi. Wanita ini berjualan bersama anaknya sejak pukul 1 siang.
“Kalau puasa sampai jam 8 malam, karena kan tarawih,” katanya kepada Tribunlombok.com, Minggu (24/4/2022).
Untuk satu ekor ikan bakar, paling murah Rohimah menjualnya dengan harga yang cukup terjangkau, yakni Rp10 ribu.
“Ikan kembong Rp10 ribu, Parean Rp20 ribu, Cumi Rp40 ribu,” paparnya.
Selama puasa, ia mengaku keuntungan yang didapatkannya cukup positif dibandingkan hari-hari biasa. Hal itu berkaitan dengan banyaknya masyarakat lokal yang memilih kawasan Pantai Loang Baloq sebagai lokasi buka bersama.
“Alhamdulillah, puasa ini,” katanya.
Mayoritas pedagang di kawasan Pantai Loang Baloq tidak menyediakan sistem reservasi. Jadi pengunjung harus benar-benar datang lebih awal agar tidak kehabisan tempat.
Meski demikian, pengunjung tidak perlu khawatir, karena Jalan Majapahit, Kekalik jaya, Kecamatan Sekarbela, yang menjadi lokasi kuliner seafood ini, memiliki panjang hampir 2 kilometer. Sepanjang tepi jalan itulah, deretan warung pedagang ikan bakar berdiri.
Welon, warga asal Rembiga, Mataram, mengaku telah berlangganan ikan bakar di kawasan wisata itu sejak empat tahun lalu.
Menurutnya, selain harga yang terjangkau, bumbu yang digunakan para pedagang saat membakar ikan terbilang enak bagaikan menu-menu di restoran.
“Apa mungkin dia pakai, tapi rasanya sama sejak empat tahun lalu, enak. Saya kebetulan enggak terlalu bisa pedas, jadi bisa minta ke ibunya supaya enggak pedas. Bisa menyesuaikanlah,” katanya.
Selain di Loang Baloq, pria dengan dua anak itu, juga sering mengajak keluarganya untuk menikmati kuliner seafood di kawasan pantai di Lombok Barat, seperti Nipah.
Namun menurutnya, dibandingkan dengan Loang Baloq, Nipah punya jarak tempuh yang lebih jauh dan harga menu yang lebih tinggi.
“Walau tinggal di kota, tetap bisa nikmati pantai di sini sambal makan ikan bakar, sekalian hemat bensin,” ucapnya.(*)
Simak kuliner khas NTB di sini