Berita Lombok Timur
Produsen Kerupuk Kulit Sapi di Lombok Timur Panen Berkah Ramadhan, Omzet Naik 2 Kali Lipat
Usahanya pembuatan kerupuk kulit ini sempat terguncang harga minyak goreng yang melambung
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Camilan kerupuk kulit sapi banyak digemari selama bulan Ramadhan.
Hal tersebut membuat produsen kerupuk kulit sapi banjir pesanan sehingga omzet penjualan melonjak naik.
Seperti yang dirasakan pembuat kerupuk kulit sapi di Desa Apitaik, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur.
Baca juga: Hujan Deras di Lombok Timur, 2 Ton Beras Bantuan Sosial Pangan Tertimbun Longsor
Baca juga: Bumbu Masak dan Ikan Paling Banyak Diburu Selama Ramadan, Omzet Pedagang Naik 50 %
"Selama puasa ini kulit sapi yang saya habiskan bisa 3 timbang (300 kilogram) setiap harinya, kalo hari biasa 1,5 sampai 2 timbang saja," ucap seorang produsen kerupuk kulit Khalid kepada TribunLombok.com, Minggu (17/4/2022).
Tantangan Khalid bulan ini sebenarnya tidak mudah.
Usahanya sempat terguncang harga minyak goreng yang melambung.
Namun belakangan ini bisnis kerupuk kulit sapi milik Khalid makin menggeliat.
Pesanan mulai banyak berdatangan tidak hanya dalam daerah namun sudah merambah ke luar daerah.
Dari 100 kilogram kulit sapi mentah yang diolah, Khalid menyebut ia mendapatkan keuntungan minimal Rp 1,5 juta.
Terhitung omzet penjualan kerupuk nya mencapai Rp 50 juta per bulan, dua kali lipat dibanding hari normal.
Terlebih setelah dinaikkan harga kerupuk miliknya karena menyusul tingginya harga minyak goreng.
"Sebelumnya banyak yang komplain karena saya naikkan harganya, tapi sekarang malah banyak yang datang ke rumah untuk membeli," ungkapnya.
Meski demikian, hal itu tidak menghentikan pelanggan untuk terus memesan camilan ringannya itu.
"Pelanggan tetap saya dari Selong, kemudian pengecer di pasar Apitaik, Pohgading dan orang-orang sekitaran sini (Apitaik), tapi jualan juga sampai Sumbawa," Jelasnya