Rekomendasi Tempat Bukber Suasana Pegunungan di Lombok
Selain menjadi bulan suci untuk beribadah bagi ummat Islam, Ramadan juga identik dengan kegiatan “berburu” kuliner untuk berbuka puasa atau bukber.
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Lalu Helmi
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Selain menjadi bulan suci untuk beribadah bagi ummat Islam, Ramadan juga identik dengan kegiatan “berburu” kuliner untuk berbuka puasa atau bukber.
Tradisi bukber atau bahkan mencari takjil, bahkan tidak hanya dilakukan oleh ummat Islam, tapi juga oleh masyarakat umum beragama lain.
Berikut Tribunlombok.com telah merangkum berdasarkan hasil liputan, sejumlah tempat kuliner suasana pegunungan di Lombok yang cocok untuk menjadi tempat bukber tribuners bersama teman atau keluarga.
Baca juga: WASPADA Hujan Deras dan Angin Kencang di Kota Mataram: 20 Pohon Tumbang
Baca juga: Detik-detik Hujan Deras dan Angin Kencang di Kota Mataram Sebabkan Pohon Tumbang
1. De-Konsensus Cafe
Menjelajahi tempat kuliner di kawasan Lombok Barat, memang tak ada habisnya.
Kabupaten yang dipimpin Bupati Fauzan Khalid itu, terkenal memiliki wilayah dengan mayoritas hutan dan kehidupan tradisional yang masih asri.
Keasrian inilah yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan hidup, tidak terkecuali dengan cara berbisnis warung.
Salah satunya De Konsensus Cafe. Tempat kuliner dengan nuansa tradisional pegunungan.
Adapun menu yang ditawarkan De Konsensus terbilang beragam.
Mulai dari pisang goreng, ubi goreng, ayam geprek, hingga lalapan ayam dan bebek.
Kisaran harganya mulai dari Rp15 ribu hingga Rp25 ribu untuk makanan, dan Rp5 ribu hingga Rp15 ribu untuk minuman berupa kopi atau jus.
De Konsensus Cafe beralamatkan di Karang Bayan, No 10 Sigerongan, Lingsar, Lombok Barat dengan waktu operasi mulai pukul 6 pagi hingga 10 malam.
Terletak di dataran tinggi Desa Sandik, Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat, cafe Bawah Langit Sandik (BLS) tawarkan pemandangan laut dan kota.
Pengunjung bisa menjangkau lokasi cafe ini dengan mengendarai motor selama dua puluh lima menit ke arah barat Gunung Sari dari pusat kota Mataram.
Di atas lahan seluas sekitar 10 are, BLS tawarkan konsep tempat nongkrong homy yang berpadu dengan alam.
BLS aktif beroperasi dari pukul 8 pagi hingga 10 malam.
Dengan menu utama kopi dan kudapan ringan berupa tempe goreng dan pisang goreng. Menu lainnya nasi goreng dan mie instan.
Kisaran harganya pun cukup terjangkau, mulai dari Rp6 ribu untuk kopi dan Rp18 ribu untuk nasi goreng.
Menjamurnya bisnis cafe di Lombok membuat para pelakunya harus terus berinovasi untuk menyesuaikan dengan persaingan pasar.
Berbagai konsep dari yang bernuansa modern hingga tradisional mewarnai tema cafe tongkrongan di Lombok.
Baik dengan memanfaatkan keramaian kota maupun memaksimalkan keasrian alam sebagai daya tarik utama.
Adalah Samsi, cafe yang melebarkan sayap bisnis dengan memadukan kedua konsep tersebut.
Adapun harga-harga menu yang dijual Samsi berada pada kisaran Rp8 ribu hingga Rp15 ribuan.
Dengan menu seperti rawon, bubur ayam, nasi ayam, aneka kopi dan minuman.
Samsi beroperasi mulai pukul 4 sore hingga 12 malam, dengan alamat di Jalan Sidemen, Lembah Sari, Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat.
4. Café Sedjiwa
Menikmati pemandangan sawah dan pegunungan sembari menikmati kopi, menjadi daya tarik utama yang ditawarkan cafe Sedjiwa pada pelanggannya, di Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU).
Adapun harga menunya berkisar di antara Rp15 ribu hingga Rp25 ribu baik untuk kopi dan makanan.
Seperti pizza, burger, rawon, ikan bumbu kuning, hingga lalapan.
Cafe Sedjiwa terletak di di Jalan Raya Pemenang, atau lima belas menit setelah keluar dari kawasan hutan pusuk, Kabupaten Lombok Utara (KLU).
Meski terbilang jauh dari pusat Kota Mataram, yakni sejauh kurang lebih satu setengah jam, cafe yang beroperasi mulai pukul 9 pagi hingga 10 malam ini selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat baik dari Kota Mataram atau Gili Trawangan, lokasi wisata yang berada di wilayah KLU.
(*)