Berita Lombok Timur
Pondok Pesantren Multikultural di Lombok Timur Ini Tekankan Persaudaraan Islam dalam Keberagaman
Muasal memberikan nama Multikultural adalah karena pendiri Ponpes mengidolakan sosok Prof H A Sonhaadji
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
"Asal muasal memberikan nama Multikultural adalah karena pendiri pondok mengidolakan sosok Prof H A Sonhaadji, KH., MA., PhD yang dikenal dengan sosok bapak multikulturalnya," sebutnya.
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa sosok Sonhaadji menurutnya patut diteladani.
Ponpes ini bernaung dalam Yayasan Islam Santong yang didirikan oleh Yahya Husni sendiri.
Yayasan ini bentuknya memang adalah yayasan keluarga.
Adapun biaya untuk masuk di pondok ini hanya Rp 200 ribu.
Biaya ini dipakai untuk mengganti biaya makan, listrik, air dan keperluan santri yang ditanggung yayasan.
Lebih lanjut ia berharap pesantren ini ke depannya bisa berkembang.
Diterima masyarakat dan mampu menghasilkan sosok yang berjiwa modernis, peka terhadap kemajuan peradaban manusia dengan mengedepankan sikap keterbukaan, pandai menyesuaikan diri, serta menjunjung nilai kemanusiaan.
(*)