Bulan Ramadhan

Mengenal Tradisi Unik Menjelang Ramadhan di Berbagai Daerah di Indonesia

Kemeriahan menyambut Ramadhan sangat terasa di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam ini. Di berbagai daerah ada tradisi unik

Editor: Dion DB Putra
KOMPAS.COM/ANGGARA WIKAN PRASETYA
Umbul Manten di Klaten menjelang Ramadhan tahun 2019 lalu. Kemeriahan menyambut Ramadhan sangat terasa di Indonesia. 

5. Dandangan, Kudus

Dandangan merupakan tradisi yang diadakan untuk menandai dimulainya bulan Ramadan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Mengutip situs Warisan Budaya Tak Benda, (1/1/2016), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, puncak seremoni dandangan dilakukan dengan memukul bedug Masjid Menara Kudus. Kegiatan itu menandai awal bulan Ramadhan.

Kata dandangan diambil dari suara bedug khas Masjid Menara Kudus, yang menimbulkan bunyi yang nyaring ‘dang’.

Pada mulanya, dandangan merupakan tradisi berkumpulnya para santri di depan Masjid Menara Kudus menjelang Ramadhan untuk menunggu pengumuman dari Sunan Kudus tentang penentuan awal puasa.

Seiring dengan berkembangnya waktu, momentum ini juga dimanfaatkan para pedagang untuk berjualan di sekitar masjid.

Saat ini, tradisi dandangan juga menampilkan Kirab Dandangan yang merupakan representasi budaya di Kudus, seperti visualisasi Kiai Telingsing, Sunan Kudus, rumah adat Kudus, batil (merapikan rokok), dan lain-lain.

6. Malamang, Padang

Tradisi malamang dilakukan oleh warga Kecamatan Pauh, Padang, Sumatera Barat seperti dikutip dari Tribun Travel (25/2/2021).

Tradisi turun temurun ini dilakukan dengan membuat makanan lamang yakni makanan khas Minang yang terbuat dari beras ketan.

Uniknya, lamang tersebut dimasak dengan cara dimasukkan ke dalam bambu panjang kemudian dibakar dengan dilapisi daun pisang.

Lamang biasanya menjadi makanan pembuka saat buka puasa. Tradisi malamang biasanya dilakukan sepekan hingga sehari menjelang Ramadhan.

7. Arwah jamak, Demak

Arwah jamak adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Demak, seperti dikutip dari Kompas.com (12/4/2021). Tradisi ini sudah ada sejak masa Sunan Kalijaga.

Arwah jamak dilakukan dengan membca doa untuk orang tua, sanak saudara, serta leluhur yang sudah meninggal.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved