Kabar Artis

Sempat Tolak Tawaran Endorse Binary Option, Luna Maya: 'Enggak Masuk Akal, Semua Perlu Proses'

Menurut Luna Maya, tidak masuk akal saat seseorang bisa mengumpulkan uang hingga ratusan miliar hanya dalam waktu dua tahun.

Editor: Irsan Yamananda
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Artis peran Luna Maya berkunjung ke Kantor Redaksi Kompas.com untuk promo film Rumah Kentang: The Beginning, Kamis (7/11/2019). 

TRIBUNLOMBOK.COM - Binary option kini sedang ramai diperbincangkan publik.

Pasalnya, afiliator dari Binomo dan Quotex kini telah dijadikan tersangka trading ilegal.

Tak hanya itu, mereka juga telah ditahan oleh pihak berwajib.

Mengenai masalah tersebut. aktris Luna Maya turut memberikan komentarnya.

Ia  mengakui pernah mendapat tawaran untuk endorse binary option.

Semua bermula dari cerita Bobon Santoso.

Baca juga: Pengakuan Korban Trading Binomo & Quotex, Tetap Main Meski Mobil Digadai, Tergiur Keuntungan Besar

Baca juga: Indra Kenz Kena Kasus Binomo, Warga Sebut Keluarganya Sombong & Jarang Menyapa: Macam Lihat Hantu

Chef dan YouTuber itu pernah mendapat tawaran untuk endorse binary option.

Bobon hampir saja ikut terlibat di dalamnya karena tidak paham.

"Gue pernah di endorse, jujur gue terima, itu dulu, karena kurangnya edukasi," kata Bobon dikutip dari YouTube Luna Maya.

"Kita kira itu adalah kayak jual beli saham. Tapi pas gue di endorse, gue mainin, gue praktekin langsung, wah ini judi," lanjutnya.

Baca juga: Doni Salmanan Terjerat Kasus Dugaan Penipuan Quotex, Sang Istri Batal Diperiksa Hari Ini: Kami Meler

Luna yang mendengar cerita Bobon kemudian memberikan tanggapan.

"Gue kemarin juga mau di endorse, cuma gue bilang enggak, enggak mau," ucap Luna.

Diakui Luna, menurutnya tidak ada namanya orang bisa memiliki uang dengan begitu mudah, semua diyakininya membutuhkan proses.

"Menurut gue, enggak ada there's no such things bikin duit gampang banget," kata Luna.

"Semua perlu proses, semua perlu kerja keras, even kita aja, gue invest di Bursa Efek Indonesia, kadang turun kadang naik, namanya ekonomi," imbuhnya.

Menurutnya juga tidak masuk akal saat seseorang bisa mengumpulkan uang hingga ratusan miliar hanya dalam waktu dua tahun.

"Enggak masuk akal. Kita aja yang sebagai selebriti aja, dua tahun...," kata Luna tak melanjutkan ucapannya.

Ditegaskan Luna, terkait kisruh afiliator binary option ini dia memang tidak tertarik.

Luna lebih memilih jalur resmi seperti saham karena sudah jelas diakui pemerintah.

"Gue enggak pernah trading-trading, kagak pernah," ujar Luna.

"Gue saham yang bener, yang legit," sambungnya seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Tolak Tawaran Endorse Binary Option, Luna Maya: Bikin Duit Gampang Banget".

Pengakuan Korban Trading Binomo & Quotex

Satu demi satu korban trading ilegal Binomo dan Quotex mulai bermunculan.

Termasuk dua warga dari daerah Kisaran dan Medan, Sumatera Utara ini.

Mereka kehilangan ratusan juta rupiah setelah ikut bermain trading ilegal tersebut.

Sontak, keduanya melapor ke Polda Sumut.

Mereka pun berhagap agar uangnya bisa kembali.

Salah satu korban yang melapor ke Polda Sumut berinisial VA.

Baca juga: Indra Kenz Kena Kasus Binomo, Warga Sebut Keluarganya Sombong & Jarang Menyapa: Macam Lihat Hantu

Baca juga: Sindir Indra Kenz, Grace Tahir Bergaya di Sebuah Jet Pribadi Hingga Hambur-hamburkan Uang

Dia mengaku ikut bermain Binomo dan Quotex.

Ia mulai melakukannya sejak bulan Agustus 2021.

VA mengaku tergiur keuntungan besar dalam waktu cepat hingga berani melakukan hal tersebut.

Selain itu, ia juga melihat yang disampaikan atau dipamerkan para terlapor berinisial J alias NW di YouTube dan TikTok-nya.

Baca juga: Mobil Listrik Tesla, Ferrari Hingga Rumah, Berikut Aset Indra Kenz yang Disita Atas Kasus Binomo

VA pertama kali mengirimkan deposit sebesar Rp 14 juta, lalu kembali mengirimkan Rp 30 juta dalam satu hari. Saat itu VA menang.

Namun, keesokan harinya, VA terus-menerus kalah hingga dia menggadaikan mobilnya ke leasing.

Kerugian VA selama mengikuti dua platform trading tersebut mencapai Rp 250 juta.

Selain itu, usaha rumah makannya juga tutup karena tidak ada lagi modal yang bisa dipakai.

"Uang deposit (dikirim) melalui BRI, kerugian Rp 250 juta.

Menang gimana ya, sekali, besoknya kalah terus (loss)," katanya usai melapor ke SPKT Polda Sumut, Senin (14/3/2022) sore.

"Kalau kita lihat, orang itu kan posting YouTube, menawarkan, melihatkan apa yang didapat orang itu, gampang kali, (jadi) kita tergiur," katanya.

Penasaran

Korban lainnya, RM, mengaku ikut bermain Binomo sejak September 2021 dan berhenti pada Februari 2022.

Meskipun deposit yang dikirimkan paling tinggi Rp 12 juta, tapi total uang yang sudah hilang mencapai Rp 380 juta.

Baca juga: Sebut Indra Kenz Tak Kooperatif, Polisi: Dia Menutupi Dalang Binomo, Ngakunya Tidak Kenal

Pada awal-awal bemain Binomo, dia ikut bergabung dalam grup Telegram. Di grup itu, dia ''diajari" sampai mendapat profit.

Dia juga ikut trading bareng dengan afiliator. Saat itu dia sempat melihat afiliator itu loss. 

Afiliator berdalih penyebab loss karena hari sudah sore, pasar sedang turun, sinyal tidak bagus, dan alasan lainnya.

Kemudian pada Desember, dia sudah merasa curiga dengan Binomo.

Namun, RM terus termotivasi untuk terus bermain karena ingin mengembalikan kekalahan yang sudah dideritanya.

"Kenapa mau ikut terus, karena sifat manusia kalau sudah loss kan enggak ikhlas, apalagi ada iming-iming dan harapan. Masak kelen bisa, saya enggak bisa, sama-sama makan nasi.

Kalian bisa belajar, kita belajar, main lagi, loss lagi," katanya.

RM pernah menyampaikan kepada afiliator bahwa dia loss dan kehilangan banyak uang.

Afiliator menjawab bahwa uang akan dikembalikan.

Namun, setelah kembali ditanyakan perihal pengembalian uang, afiliator itu malah sulit dihubungi. RM kemudian memutuskan mengganti mentor.

Baca juga: Deretan Kontroversi Indra Kenz Sebelum Kasus Binomo dan Dimiskinkan, Sebut Miskin Itu Privilege

Mentor yang baru menjelaskan kepada RM bahwa uang yang sudah loss dari trading, tidak bisa diganti.

"Sempat kehilangan mobil satu. Apa yang bisa dijual, dijuallah. Deposit itu paling besar Rp 12 juta.

Saya sedikit-sedikit, tapi sering. Jadi dalam dua bulan, saya habis Rp 380 juta," katanya.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi membenarkan adanya laporan yang masuk ke Polda Sumut dari dua orang berinisial VA dan RM.

Dengan adanya laporan itu, penyidik dari Polda Sumut akan melakukan penyelidikan seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Uang Ratusan Juta Rupiah Lenyap, Mobil Dijual, Kenapa Korban Binomo Masih Mau Terus Bermain?".

(Kompas/ Kontributor Medan, Dewantoro dan Rintan Puspita Sari)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved