Konflik Rusia vs Ukraina
5 Sikap Resmi Pemerintah Indonesia atas Serangan Rusia ke Ukraina, Keselamatan WNI yang Utama
Indonesia menilai penghormatan terhadap tujuan dan prinsip piagam PBB dan hukum internasional penting untuk terus dijalankan
TRIBUNLOMBOK.COM - Pemerintah Indonesia mengeluarkan pernyataan sikap resmi atas serangan Rusia ke Ukraina yang dimulai pada Kamis (24/2/2022).
Melalui, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) atas nama Pemerintah Indonesia menyatakan operasi militer Rusia itu tidak dapat diterima.
Mengutip laman kemlu.go.id, ada 5 sikap resmi Pemerintah Indonesia atas meningkatkan eskalasi konflik Rusia vs Ukraina.
Berikut ini pernyataan resmi Pemerintah Indonesia:
Pertama, Indonesia menilai penghormatan terhadap tujuan dan prinsip piagam PBB dan hukum internasional, termasuk penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan, penting untuk terus dijalankan.
Baca juga: Alasan Rusia Menyerang Ukraina, Ini Penjalasan Presiden Vladimir Putin
Baca juga: 138 WNI Berada di Ukraina Saat Perang Rusia-Ukraina Meletus, Kondisi Mereka Masih Aman
Baca juga: Serangan Rusia Tewaskan 137 Orang Ukraina, Pria Dilarang Tinggalkan Negara
Oleh karenanya, serangan militer di Ukraina tidak dapat diterima.
Kedua, serangan juga sangat membahayakan keselamatan rakyat dan mengancam perdamaian serta stabilitas kawasan dan dunia.
Ketiga, Indonesia meminta agar situasi ini dapat segera dihentikan dan semua pihak agar menghentikan permusuhan serta mengutamakan penyelesaian secara damai melalui diplomasi.
Keempat, Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah nyata guna mencegah memburuknya situasi.
Kelima, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri, telah mempersiapkan rencana evakuasi WNI.
"Keselamatan WNI selalu menjadi prioritas pemerintah."
Rusia telah memulai invasi ke Ukraina sejak Kamis (24/2/2022) pagi.
Para pemimpin dunia mengutuk Presiden Rusia Vladimir Putin atas serangan tersebut.
Sejumlah titik di Ukraina dihantam ledakan.
Penduduk melarikan diri dari kota-kota karena takut terjadi kekerasan yang lebih parah.
