Kabar Artis
Dianggap Kebablasan Kritik UKB, Sajak 'Kuda Lumping Diganti Unta Lumping' Gus Miftah Panen Hujatan
Gus Miftah tuai kontroversi seusai unggah sajak yang dianggap kebablasan dalam mengkritik Ustaz Khalid Basalamah.
Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNLOMBOK.COM - Unggahan Gus Miftah menuai kontroversi di media sosial.
Postingan tersebut ada hubungannya dengan kasus wayang yang sempat menimpa Ustaz Khalid Basalamah.
Dalam unggahannya, Gus Miftah membacakan sebuah sajak dalam campuran bahasa Jawa dan Indonesia.
Pembacaan sajak itu direkam dalam bentuk video lalu diunggah di akun Instagram @gusmiftah pada hari Minggu (20/2/2022).
Gus Miftah tampak mengenakan pakaian serba hitam, kacamata hitam, dan peci.
Di sampingnya, berdiri wanita yang juga mengenakan pakaian serba hitam.
Baca juga: Potongan Video Ceramah Soal Wayang Viral, Ustaz Khalid Basalamah: Tak Ada Kata-kata Mengharamkan
Baca juga: HOAKS Gus Miftah Bantu Natasha Wilona Mualaf, sang Ulama: Jangan Buat yang Bersangkutan Tak Nyaman
Berikut isi sajak yang menuai kontroversi tersebut.
"Sigro milir..sang gethek si nogo bajul..
Wah...
Begitu pandai iblis itu,menyematkan imamah dan jubah
Dengan warna putih , seakan begitu suci tanpa noda, dengan menghitamkan yang lainnya
Haruskah kuda lumping diganti dengan unta lumping?
Haruskah gamelan diganti dengan rebana?
Pohon kelapa diganti dengan pohon kurma?
Baca juga: Tanggapi Ceramah Oki Setiana Dewi, Gus Miftah: Mukul Istrinya, Aku Imam Enggak Bisa Dong Bro
Dan haruskah nama nabi Sulaiman diganti karena mirip kata kata Jawa?
Betapa luas iblis itu menghamparkan hijab dari kekerdilan otaknya hingga menutupi sinar matahari junjungan kita, sebagai nabi alam semesta bukan nabi orang Arab saja
Haruskah wayang diganti film film tentang cerita agama produk asing, yang membiayai setiap jengkal pergerakan dan pemberontakan atas nama agama.
Kamu siapa?
Aku tahu jenggotmu panjang tapi belum tua,
Wajar tak tahu budaya dan tatakrama,
Bagiku lebih nyaman dengan blangkon atau iket dari taplak meja,sebagai penutup kepala ,wujud kerendahan dan ketwadlu'anku belaka,
karena jubah ,imamah dan jenggot panjang adalah penampilan bendara atau raja
sedang aku hanyalah hamba jelata,tak pantas dengan pakaian bendara dan raja
Karena pintu syurga kini hanya tersisa dan terbuka bagi yang tawadlu' hatinya
Sigro milir sang gethek si nogo bajul...."
Baca juga: Dorce Berwasiat untuk Dimakamkan sebagai Wanita, Gus Miftah Beri Pesan: Secara Fiqih Dia Laki-laki
Banyak warganet yang menyebut Gus Miftah kebablasan dalam mengkritik Ustaz Khalid Basalamah.
Sebelumnya, ia juga mengadakan pertunjukkan wayang dengan tokoh yang disebut mirip Ustaz Khalid.
Klarifikasi Ustaz Khalid Basalamah
Sebelumnya, nama ustaz Khalid Basalamah sempat menjadi sorotan beberapa waktu yang lalu.
Semua bermula dari beredarnya potongan video ceramah miliknya terkait wayang.
Bahkan, ia sampai dilaporkan ke pihak berwajib akibat video tersebut.
Tak mau masalah bertambah panjang, sang pendakwah akhirnya memberikan tanggapan.
Ia mengklarifikasi hal tersebut melalui video yang diunggah di akun YouTube resmi Khalid Basalamah Official.
"Saya saat ditanya masalah wayang mengatakan, alangkah baiknya dan kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi bukan sebaliknya," ujarnya dalam video tersebut.
Baca juga: Oki Setiana Dewi Dicibir Gegara Ceramah KDRT, Ria Ricis Beri Pembelaan: Dia Cuma Ceritakan Kisah
Baca juga: Video Ceramah Mamah Dedeh Soal KDRT Viral: Jika Digebuk Diam Aja, Artinya Menghancurkan Diri Sendiri
Ustaz Khalid Basalamah merasa tidak pernah menyebut jika wayang itu haram.
"Tidak ada kata-kata di situ 'mengharamkan', saya mengajak untuk menjadikan Islam sebagai tradisi," paparnya.
Menurutnya, jika ada tradisi yang sejalan dengan ajaran Islam, maka tidak perlu dipermasalahkan.
"Kalau bentrok sama Islam, ada baiknya ditinggalkan," jelas Ustaz Khalid.
Baca juga: Deretan Tanggapan Terkait Ceramah KDRT Oki Setiana Dewi: Ria Ricis, Komisi IX DPR, Hingga Gus Nadir
Ia kemudian menyinggung soal pertanyaan taubatnya seorang dalang.
"Ini sebenarnya mirip dengan pertanyaan bagaimana taubatnya seorang pedagang, guru, misalnya," kata Ustaz Khalid.
"Maka saya seorang dai muslim menjawab, umumnya taubatnya seorang muslim adalah taubat nasuha," imbuhnya.
Ia kemudian menjelaskan kata 'dimusnahkan' yang menjadi sorotan oleh orang banyak.
"Jadi kalau ada orang yang memang ingin taubat, misalnya di sini dia seorang dalang, berarti dia tidak mau lagi melakukan itu (menjadi dalang)," jelasnya.
"Lalu diapakan wayang-wayang ini?
Saya katakan untuk dia secara individu dimusnahkan, sebatas itu," tambah dia.
Dia sama sekali tidak berniat untuk menghapuskan wayang dari sejarah nenek moyang Indonesia.
Begitu juga menyuruh seluruh dalang untuk bertaubat kepada Allah.
"Namun, klarifikasi ini bukan untuk membenarkan sikap, tapi hanya untuk menjelaskan saja," kata Ustaz Khalid.
"Saya pada kesempatan ini, Khalid Basalamah, mengucapkan permohonan maaf dari lubuk hati terdalam kami.
Tidak terkecuali orang-orang yang merasa terganggu dan tersinggung dengan jawaban kami," tutupnya.
(Kompas TV/ TribunLombok)