Cerita Ustaz Kenang Kebaikan Dorce Gamalama yang Tak Pernah Diketahui Publik, Akhirnya Terungkap
Kebaikan Dorce Gamalama yang banyak orang lain tak tahu akhirnya diungkap oleh Ustaz Anan Muhajirin.
TRIBUNLOMBOK.COM - Semasa hidupnya, Dorce Gamalama dikenal sebagai pribadi yang sangat baik.
Terlepas dari kontroversi pemakamannya, Dorce dikenang dengan segudang kebaikannya semasa hidup.
Hal tersebut disampaikan oleh orang-orang yang pernah merasakan kebaikannya.
Kebaikan Dorce Gamalama yang banyak orang lain tak tahu akhirnya diungkap oleh Ustaz Anan Muhajirin.
Pria yang juga menjadi pengurus di Masjid Al Hayyu itu menyebut Dorce Gamalama semasa hidupnya selalu berbuat baik.
Mendiang Dorce Gamalama semasa hidupnya selalu membuat acara saat bulan Ramadhan di Masjid Al Hayyu.
Ustaz Anan Muhajirin sendiri masih merasakan duka mendalam pasca meninggalnya Dorce Gamalama.
"Saya sebagai pengurus dan imam masjid Dorce di sini sangat merasa kehilangan beliau sangat sedih saya tau betul perjuangan beliau selama membangun masjid ini," kata Anan di Kawasan Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (17/2/2022).
Baca juga: Keluarga Pakai Nama Laki-laki Dorce di Nisan, Tapi Nama Panggung Tetap Ditulis, Ini Alasannya
Baca juga: Gue Sudah Ikhlas Kalau Allah Mau Ambil Ungkap Sahabat Tirukan Pesan Terakhir Dorce Gamalama
"Beliau selama datang ke masjid tidak pernah tidak salat berjamaah, selalu beliau salat berjamaah, bahkan sebelum saya Adzan, beliau sudah hadir di pojok sana, duduk di belakang," lanjutnya.
Anan mengungkapkan, mendiang Dorce Gamalama semasa hidupnya selalu membuat acara saat bulan Ramadhan di Masjid Al Hayyu 63.
Seperti buka bersama hingga santunan Anak Yatim.
"Saat bulan Suci Ramadhan, beliau banyak planing kegiatan progam Ramadhan, biasanya buka bersama tajil menyantuni Anak Yatim, itu selama bulan ramadhan biasanya sampai 3-4 kali acara," ujar Anan.
"Apalagi idul Adha beliau selalu menyumbang hewan kurban," tambahnya.
Masjid Al Hayyu yang berlokasi di Kelurahan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, merupakan tempat ibadah yang didirikan Dorce Gamalama.
Dibangun sejak 2006, peresmian masjid dilakukan 2008 dan kemudian diwakafkan pada tahun 2020 lalu.
Anan mengungkapkan, nama Masjid Al Hayyu 63 diambil dari nama asmul husna dan tahun kelahirannya.
Bahkan, di lantai 2 masjid Al Hayyu 63 ini terdapat kaligrafi nama keluarga Dorce Gamalama.

"Al Hayyu itu Al Hayyu 63 asmaul husna, 63 itu kata beliau itu kelahiran beliau," ungkap Anan.
"Bahkan nama keluarga besar beliau ada di lantai atas di kaligrafi nama keluarga beliau, diabadikan di lantai 2," pungkasnya.
Sebagai informasi, presenter, penyanyi sekaligus artis peran itu mengembuskan napas terakhirnya pada usia 58 tahun di RSPP Simprug, Rabu (16/2/2022).
Sebelumnya, Dorce menjalani perawatan selama tiga pekan usai dinyatakan positif covid-19.
Namun, kondisinya memburuk karena memiliki komorbid diabetes, demensia, dan alzheimer.
Nama Lahir Ditulis di Nisan
Dorce Gamalama akhirnya dimakamkan sesuai dengan kodratnya sebagai seorang pria.
Padahal sebelumnya, Dorce sudah berwasiat ingin dimakamkan sebagai seorang wanita.
Namun, keluarga memilih untuk memakamkan Dorce seperti dirinya saat lahir.
Nisan di makam Dorce Gamalama di TPU Bantar Jati, Cipayung, Jakarta Timur pun tak bertuliskan nama populernya.
Sejak dimamakamkan Rabu (16/2/2022), keluarga memutuskan papan nisan Dorce Gamalama tertulis nama aslinya, Dedi Yuliardi Ashadi.
Adapun alasan keluarga menuliskan nama asli Dorce, karena menurut mereka, Dorce dimakamkan sesuai dengan syariat Islam dan harus tetap sesuai dengan kodratnya.
Baca juga: Gue Sudah Ikhlas Kalau Allah Mau Ambil Ungkap Sahabat Tirukan Pesan Terakhir Dorce Gamalama
Baca juga: Dimakamkan sebagai Pria, Keluarga Pakai Nama Laki-laki Dorce di Nisan, Tapi Pilih Tutupi dengan Foto
"Itu karena diperintahkan oleh agama kita di mana dia lahir laki-laki. Jenis kelamin apa pun, itulah," ujar Ira, sahabat Dorce dikutip dari Grid.ID.

"Sampai dia meninggal, itulah nama dia, itulah yang akan dipanggil dengan nama itu, bukan dengan nama Dorce Gamalama. Itu kan cuma nama publik dia aja sebagai publik figur," sambungnya saat temui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (18/2/2022).
"Dia pakai nama itu. Kalau nama dia sendiri kan udah kalian baca di nisan bahwa namanya dia Dedi Yuliardi bin Ahmad. Namanya alias Dorce Gamalama," imbuhnya.
Selain itu, keluarga menuliskan nama asli Dorce agar orang yang hendak berziarah, datang ke makam yang benar.

"Kita nulisnya itu nama dia Bin Ahmad, di bawahnya ada Dorcenya," ucap Ira.
"Karena apabila teman-teman yang mau berziarah, takut yang pakai nama asli itu, jadi kita tulis Dorce. Jadi yang berziarah itu dia tahu, dia nggak salah kuburan," imbuhnya.
Sementara itu, sebelum meninggal, Dorce Gamalama sudah tahu soal polemik namanya itu.
Namun keluarga memutuskan untuk menuliskan sesuai syariat agama Islam.

"Kalau permintaannya masalah pemakaman itu kan beliau udah tahu. Kan rame kan beliau ingin secara apa yang dia miliki saat hidup, tapi dengan konflik itu dia membenarkan para kiai, para ulama, para ustaz. Membenarkan itu," ungkap Hetty sahabat Dorce.
"Kalau beliau itu ingin seperti itu ya hak dia aja. Tapi kan yang hidup itu beda lagi. Dia sudah tidak ada, yang hidup ini harus benar mengurus secara benarnya secara agama," tambahnya.
Dorce Gamalama meninggal dunia usai dirawat intensif selama beberapa hari di rumah sakit.
Diketahui, ia menderita diabetes dan sempat tak sadarkan diri.
Selain diabetes, Dorce Gamalama juga mengidap sakit batu ginjal pada 2019.
Menurut keponakan Dorce yang bernama Mimi, Dorce Gamalama sudah sering bolak-balik rumah sakit sejak pertengahan 2020 hingga puasa 2021.
Mendiang Dorce dimakamkan secara laki-laki dan tumpang tindih dengan makam sepupunya.
Selain itu, ia juga dimakamkan dengan standar protokol Covid-19.
(Tribunnews.com, Mohammad Alivio)