Pengertian Ibadah Puasa Sunah Tarwiyah, Dianjurkan Bagi yang Berhaji dan Tidak, Berikut Alasannya

Puasa sunah tarwiyah adalah ibadah yang dianjurkan bagi mereka yang berhaji dan tidak, berikut alasannya.

Editor: Irsan Yamananda
medicalnewstoday.com
Ilustrasi - Puasa sunah tarwiyah adalah ibadah yang dianjurkan bagi mereka yang berhaji dan tidak, berikut alasannya. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Salah satu ibadah puasa sunah yang dianjurkan adalah tarwiyah. 

Puasa yang satu ini masih berhubungan erat dengan perayaan Idul Adha.

Selain itu, puasa Tarwiyah juga memiliki beberapa keistimewaan.

Artikel ini akan membahas keutamaan dari puasa tarwiyah.

Selain itu, ada juga pengertian terkait ibadah tersebut.

Jika tertarik, kamu juga bisa mempelajari dalil-dalil penguatnya.

Baca juga: Tata Cara Lengkap Salat 5 Waktu Disertai Bacaannya, Sempurnakan Ibadah Wajib Agar Diterima Allah SWT

Baca juga: Simak Panduan Berwudhu yang Benar, Salah Satu Syarat Sah Ibadah Salat Wajib, Jangan Diremehkan

Tentunya, ada juga bacaan niat serta tata cara pengerjaannya.

Ilustrasi - Berikut panduan lengkap puasa sunah tarwiyah beserta bacaan niat dan keutamaannya.
Ilustrasi - Berikut panduan lengkap puasa sunah tarwiyah beserta bacaan niat dan keutamaannya. (TribunLampung)

Penasaran seperti apa ulasannya?

Mengutip dari Tribunnews.com dengan judul Apa Itu Puasa Tarwiyah sebelum Idul Adha? Berikut Jadwal, Niat, dan Keutamaannya, berikut ulasannya.

Tentang Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah merupakan puasa yang dilakukan pada 8 Dzulhijah.

Baca juga: Segera Bayar Utang Puasa Ramadhan 2021, Simak Panduan Lengkap Mengqadha & Bacaan Niat Berikut Ini

Tahun ini, puasa Tarwiyah jatuh pada Minggu, 18 Juli 2021.

Dikutip dari Kalteng.kemenag.go.id, puasa Tarwiyah dianjurkan bagi yang berhaji maupun yang tidak sedang berhaji, bahkan beserta tujuh hari sebelumnya.

Keistimewaan puasa Tarwiyah ini dapat menghapus dosa yang dibuat tahun lalu.

Niat puasa Tarwiyah:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

(Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala)

Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”

Dilansir Babel.kemenag.go.id, keutamaan puasa Tarwiyah menghapus dosa setahun, sedangkan puasa hari Arafah menghapus dosa dua tahun.

Dengan berpuasa hari Tarwiyah dan puasa hari Arafah, pahala kita akan bertambah, dosa-dosa kita dihapus, dan memperoleh ridho Allah SWT.

Puasa Tarwiyah dianjurkan bagi yang berhaji maupun yang tidak sedang berhaji, bahkan beserta tujuh hari sebelumnya.

Baca juga: Pengertian Ibadah Puasa Sunah Syaban, Simak Penjelasan & Bacaan Niat Serta Deretan Keutamaannya!

Adapun puasa sebelum Idul Adha lainnya adalah puasa Dzulhijjah dan Arafah.

Puasa Dzulhijjah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 7 bulan Dzulhijjah.

Saat ini, puasa Dzulhijjah telah memasuki hari ketujuh, Sabtu (17/7/2021).

Sementara itu, puasa Arafah dijalankan pada 9 Dzulhijjah atau Senin (19/7/2021).

Berikut ini mengenai puasa Dzulhijjah dan Arafah:

- Puasa Dzulhijjah

Niat Puasa Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."

Ilustrasi - Bacaan niat puasa Dzulhijjah
Ilustrasi - Bacaan niat puasa Dzulhijjah (Shutterstock via Tribunnews.com)

- Puasa Arafah

Tentang Puasa Arafah

Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust. Muhammad Syukron Maksum, puasa hari Arafah merupakan puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijah, kecuali bagi jamaah haji.

Sebab, mereka sedang mengerjakan rukun-rukun dan serangkaian amal dalam menunaikan ibadah haji.

Niat puasa arafah:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

(Nawaitu shouma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa)

Artinya: "Saya niat puasa Arafah, Sunah karena Allah Ta’ala".

Ada banyak keutamaan yang bisa didapat dari puasa Arafah.

Berikut ini keutamaan puasa Arafah:

a. Menebus dosa tahun lalu dan akan datang

Apabila kita penuh dosa, kemudian mendengar kabar akan mendapat ampunan, maka tak ada yang dapat diungkapkan kecuali kebahagiaan dan rasa syukur atas kemurahan Allah SWT.

Kemurahan itu, diberikan bagi umat Islam yang menjalankan puasa di hari Arafah.

Sebagaimana dijelaskan Rasulullah saat ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau bersabda:

“Dapat menebus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang”. (HR. Muslim).

b. Hari makan dan minum

Dari ‘Uqbah bin Amir bahwa Rasulullah bersabda: “Hari Arafah, hari Qurban dan hari Tasyriq adalah hari raya kita penganut Islam, dan hari-hari itu adalah hari makan dan minum”.

(Diriwayatkan oleh berlima kecuali Ibnu Majah dan dinyatakan sah oleh Turmudzi).

c. Khusus untuk yang tak hadir di Arafah

Diterima dari Abu Hurairah berkata: “Rasulullah melarang berpuasa pada hari Arafah”. (Riwayat Ahmad, Abu Daud, Nasai, dan Ibnu Majah)

Imam Turmudzi berkata: “Para ulama memandang Sunah berpuasa pada hari Arafah kecuali bagi orang-orang yang sedang berada di Arafah.”

Dari Ummul Fadhal, katanya: “Mereka merasa bimbang mengenai puasa Nabi di Arafah, lalu saya kirimi susu, maka diminumnya, sedang ketika itu beliau berkhotbah di depan manusia di Arafah.” (HR. Mutafaq alaih)

Artikel lainnya terkait ibadah puasa

(Tribunnews)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved