Kabar Artis
Olivia Nathania Berkelit Hanya Buka Les CPNS Rp 25 Juta, Korban Ungkap Proses: Pelantikan 3 Menitan
Berkelit buka bimbel CPNS tarif Rp 25 juta bukan menjamin lulus, kini terduga korban ungkap proses pelantikan hanya 3 menit dan catut Anies Baswedan
Penulis: wulanndari | Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNLOMBOK.COM - Olivia Nathania dilaporkan atas dugaan penipuan dengan kedok jaminan lulus CPNS.
Ratusan korban telah melaporkan putri sulung Nia Daniaty tersebut ke Polda Metro Jaya.
Setelah laporan tersebut, wanita yang kerap disapa Oi ini berkelit.
Ia tak pernah menjanjikan lulus CPNS dan hanya membuka bimbingan belajar atau les.
Tak main-main, les yang ditawarkan bertarif Rp 25 juta per orang.
Lanjut, Olivia menegaskan selama ini hanya membuka bimbingan belajar (bimbel) untuk tes penerimaan CPNS.
Ia mengatakan, untuk masuk ke bimbel miliknya, para murid akan dipatok dengan tarif Rp 25 juta.
Baca juga: PROFIL Aryan Khan, Putra Sulung Shah Rukh Khan yang Ditangkap saat Pesta Narkoba di Kapal Pesiar
Putri Nia Daniaty ini juga mengakui menerima keuntungan dari situ dan menurutnya masih wajar.
Tak sampai di situ, Olivia juga siap menunjukkan lokasi serta pengajar dari bimbel CPNS tersebut.
"Tetapi perlu saya luruskan di sini, saya menyelenggarakan les untuk masuk CPNS," jelas Olivia.
"Memang saya terima uang dari situ senilai Rp 25 juta per orang."
"Dengan nilai Rp 25 juta itu, untuk pengajar, sewa tempat, dan lain-lain," imbuhnya.
Lalu bagaimana proses bimbel/ les yang dibicarakan Oi dengan tarif Rp 25 juta?
Baca juga: Seorang Taruna, Begini Nasib Pekerjaan Suami Olivia Nathania yang Ikut Terseret Kasus Penipuan CPNS
Proses bimbel CPNS yang disebut Oi dijelaskan rinci oleh seorang yang mengaku korban, Jadit.
Dilansir Tribunnews.com, Jadit sebut ada beberapa tahapan yang dia lakukan terkait perekrutan CPNS yang diduga berkaitan dengan putri Nia Daniaty.
Ia mengungkap proses seleksi ini melalui tes dan berlangsung singkat dengan seseorang yang sudah dipersiapkan untuk menginterview korban.
"Waktu itu sekitar bulan April di Gedung Bidakara, Jakarta kami cuma diminta hadir jam sekian pakai pakaian putih celana hitam layaknya orang dites CPNS. Tapi di sana kita nggak dites sama sekali, saya cuma ditanya kamu punya keahlian bidang apa, kenalin diri kamu dulu. Lalu saya bilang saya keahlian di bidang UMKM," kata Jadit di Polda Metro Jaya, Jumat (1/10/2021).
Saat itu, Jadit dijanjikan sebagai PNS di Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta.
Selama proses seleksi itu sejumlah keanehan ia alami, namun ia tak menaruh rasa curiga sedikitpun karena yakin proses itu merupakan bagian dari rekrutmen CPNS yang dijanjikan Olivia.
"Kita dikumpulkan di satu ruangan, lalu pihak yang mengetes ini gak ada sama sekali pakai tanda pengenal dari BKN yang berbaju batik. Tapi peserta saat itu percaya saja karena yakin banget bisa lolos karena ini jalur prestasi," tuturnya.
Saat proses tes itu, Jadit mengaku diwawancarai mengenai data diri, keahlian dan seputar latar belakang pendidikan.
Saat itu pula para peserta diminta menampilkan bakat yang dimiliki sesuai bidangnya masing-masing.
Baca juga: Olivia Terseret Kasus Penipuan, Nia Daniaty Bak Lepas Tangan dan Farhat Abbas Sebut Kasus Memalukan
"Ada tes bakat juga, macam-macam. Ada yang nari, ada yang bisa pidato bahasa Inggris dan lain-lain. Setelah selesai baru ke meja berikutnya, menyerahkan dokumen dan serahkan foto," ungkap Fulan.
Setelah rangkaian itu dilewati para peserta dinyatakan 'lolos tes' untuk kemudian mengikuti acara pelantikan CPNS secara virtual.
Pelantikan bodong itu diketahui digelar 8 April 2021 melalui aplikasi Zoom.
Total ada 100 orang peserta yang mengikuti pelantikan tersebut dan diminta memakai baju batik biru ala Korpri.
Peserta pun kompak mengiyakan itu dan hadir secara virtual.
Setelah mendapat undangan dari tim yang diduga bekerja sama dengan Olivia, peserta mengikuti rangkaian pelantikan bodong itu.
Keanehan pun muncul, dalam pelantikan virtual itu itu dihadirkan seolah-olah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melantik korban yang diduga video itu sudah diedit sedemikian rupa agar bagian-bagian penting acara resmi itu tak ditampilkan dalam pelantikan bodong itu.
"Ada Anies Baswedan juga, tapi anehnya gak disebut sama sekali nama peserta pelantikan dan itu pelantikan apa. Cuma habis nyanyian Indonesia Raya, habis itu selesai dan doa. Nggak ada rangkaian lanjutan lagi," tutur Jadit .
Pelantikan itu hanya berlangsung 3 menit lebih. Terdengar pula jelas suara Anies Baswedan berpidato saat itu meski tak ditampilkan latar belakang pelantikan agar korban tidak curiga
"Pelantikannya cuma 3 menitan. Memang aneh tapi karena sudah percaya bangeg makanya peserta ikut saja," tandasnya.
(Tribunlombok.com/ Tribunnews.com/ Fandi Permana)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/olivia-nathania-didampingi-kuasa-hukumnya-susanti-agustina.jpg)