VIRAL Aksi Ibu-ibu di Mataram Pikul Keranda Jenazah ke Kuburan, Tradisi Lama untuk Menolak Bala  

Sebuh video ibu-ibu yang mengangkat keranda jenazah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) viral di media sosial

Dok. Warga
ANGKAT JENAZAH: Tangkapan layar video ibu-ibu di Lingkungan Taman Kapitan, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Mataram mengangkat jenazah ke pemakaman, Kamis (12/8/2021). Aksi ibu-ibu ini viral karena tidak lazim. 

H Kamaludin, selaku tokoh agama dan kepala Lingkungan Taman Seruni, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan yang dikonfirmasi TribunLombok.com membenarkan kejadian tersebut.

Pemakaman dilakukan pada hari Kamis (12/8/2021), usai salat ashar.

Dia memastikan warga yang meninggal bukan karena Covid-19, tapi meninggal biasa.

Ibu-ibu membawa jenazah dari Masjid Baiturrahman ke pemakaman umum Taman Sari yang berjarak sekitar 200 meter.

Hal itu dilakukan tentu setelah ada kesepakatan dengan pihak kelurga almarhum dan masyarakat setempat.

”Mana bisa tidak tanpa ada kesepakatan dengan keluarga, tidak mungkinlah,” jelasnya, Senin (16/8/2021).

Terkait viralnya video tersebut di media sosial, Kamaludin menjelaskan, pihak kelurahan dan kecamatan sudah memberikan keterangan ke publik agar tidak salah paham.

Dia menjelaskan, apa yang dilakukan ibu-ibu tersebut merupakan tradisi masyarakat setempat yang dilakukan sejak lama dan turun temurun.

Tapi hal itu tidak mereka lakukan setiap waktu atau setiap tahun.

Tangkapan layar video ibu-ibu di Lingkungan Taman Kapitan, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Mataram mengangkat jenazah ke pemakaman, Kamis (12/8/2021). Aksi ibu-ibu ini viral karena tidak lazim.
Tangkapan layar video ibu-ibu di Lingkungan Taman Kapitan, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Mataram mengangkat jenazah ke pemakaman, Kamis (12/8/2021). Aksi ibu-ibu ini viral karena tidak lazim. (Dok. Warga)

Ibu-ibu membawa keranda jenazah ke pemakaman hanya dilakukan jika terjadi ada bencana dan bala yang menimpa masyarakat luas.

”Para leluhur, orang tua kami dahulu, mana kala terjadi ada bala dan musibah, sekarang pandemi termasuk musibah, maka orang-orang tua kami minta tolong ke ibu-ibu (membawa jenazah ke makam),” katanya.

Dalam sebulan terakhir, ada 11 orang meninggal di lingkungan mereka secara berturut-turut.

Baca juga: Kisah Pedagang Cilok Pejabat Viral di Mataram, Ditelepon Menteri hingga Dicari Ibu-ibu Ngidam

Kejadian itu dinilai tidak biasa. Sehingga ibu-ibu disuruh mengangkat jenazah untuk diantar ke pemakaman.

Tradisi tersebut, kata Kamaludin, tidak pernah keluar dari ajaran dan nilai-nilai Islam.

Leluhur mereka terdahulu meminta tolong jenazah dibawa kaum perempuan ke makam karena Islam sangat memuliakan kaum perempuan, khususnya seorang ibu.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved