NTB Gelar Pesona Khazanah Ramadhan, Pelaku UMKM Dituntut Lebih Kompetitif
Pesona Khazanah Ramadhan sebagai agenda tahunan pariwisata NTB kembali digelar tahun ini, pelaku UMKM dituntut semakin kompetitif
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pesona Khazanah Ramadhan sebagai agenda tahunan pariwisata NTB kembali digelar tahun ini.
"Kegiatan Pesona Khazanah Ramadhan jangan hanya seremonial, namun dapat membawa dampak positif dalam meningkatkan inovasi dan kreativitas pelaku UMKM kita," kata Wakil Gubernur Provinsi NTB Sitti Rohmi Djalilah, saat membuka acara, di Islamic Center NTB, Kamis (22/4/2021).
Jika pelaku UMKM semakin inovatif, maka produk yang dihasilkan akan disukai masyarakat lokal bahkan nasional.
Menurutnya, Ramadhan bisa menjadi momentum untuk membangkitkan ekonomi masyarakat.
Baca juga: Pemprov NTB Bolehkan Mudik Lebaran Antar Kabupaten Kota di NTB
"Apa pun yang kita beli dan konsumsi sebisa mungkin adalah produk lokal, agar ekonomi bisa berputar di sekitar masyarakat NTB," harapnya.
Tonton Juga :
Rohmi menegaskan, produk kuliner yang dijual pada bazar Ramadhan kali ini menggugah keinginan masyarakat membeli.
"Kalau bukan kita, siapa lagi yang membeli produk hasil karya UMKM lokal," tuturnya.
Baca juga: Kain Tenun NTB Modis Dijadikan Pakaian Sehari-hari
Tapi di tengah pandemi Covid-19, warga diminta tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah menyebaran Covid-19.
"Masyarakat tetap hidup produktif dengan aman," katanya.
Pesona Khazanah Ramadhan tahun ini mengusung tema pengembangan ekonomi kreatif.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB Lalu Mohammad Faozal menjelaskan, kegiatan ini fokus memamerkan hasil kuliner dan produk lokal NTB.
Pesona Khazanah Ramadhan ini juga digelar dengan konsep hybrid, yaitu secara offline dan online di area Lapangan Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB.
"Mengingat pandemi, kegiatan ini diikuti secara virtual juga oleh penggiat wisata dan desa-desa wisata di tempatnya," kata Faozal.
