Uya Kuya dan Astrid Terpapar Covid-19, Dokter Sempat Angkat Tangan: Masih Gemeteran
Uya Kuya ceritakan bagaimana keluarganya terpapar covid-19, dokter sempat angkat tangan karena saturasi menurun, akui sampai sekarang masih gemeteran
Dokter menyarankan jika kehadiran sang istri di samping Uya Kuya adalah hal yang penting.
"Dia (Uya) dipasang oksigen, setiap turun kan bunyi tutututututut, setiap kali dia tidur saturasi dia urun terus," jelas Astrid.
Astrid menyarankan agar para pasien covid yang menjalani isolasi mandiri membeli Oximeter.
Agar dapat setiap saat mengecek kondisi oksigen dalam tubuh, meski tanpa gejala.
"Gue tu sampe nangis, masuk obat dari dalam darah, gue nangis tiap hari sangking sakitnya. Itu perih banget kayak disayat-sayat," ujar Uya Kuya.
Uya Kuya kembali menegaskan jika covid-19 adalah penyakit yang kejam.
Astrid melanjutkan, jika kondisi paru-paru mereka berubah selama tiga hari.
"Awalkan bersih, tiga hari kemudian paru-paru putih semua," tegas Uya Kuya.
Dia juga menerangkan jika masih ada flek di paru-parunya setelah sembuh.
Karena kondisi Uya Kuya dan Astrid terpapar covid-19, Cinta dan Nino harus tinggal sendirian.
Namun tak berselang lama, Nino juga mengalami gejala demam serupa.
"Ternyata bener, Nino positif (covid-19), itu aku nangis," ujar Astrid sambil menangis.
"Cinta sendirian, dia nangis ketakutan," lanjut Astrid.
Kesedihan keluarga Uya Kuya makin mendalam, mengingat sang putri Cinta Uya akan merayakan ulang tahun ke-17.
"Astrid dah negatif, gue masih positif, gue takut. Gue takut meninggal, tapi Alhamdulillah tim dokter beri yang terbaik buat gue," ujar Uya Kuya.