Polisi di Lombok Tengah Jadi Pemulung untuk Sadarkan Warga soal Kebersihan

Aksi Brigadir Polisi Lalu Multasa Marjan, anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Gerantung, Polsek Praya Tengah mengundang perhatian warga.

Dok. Polsek Praya Tengah
MEMULUNG: Bhabinkamtibmas Kelurahan Gerantung Brigadir Polisi Lalu Multasa Marjan membawa karung dan sabit saat beraksi sebagai pemulung, Selasa (2/2/2021). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH – Aksi Brigadir Polisi Lalu Multasa Marjan, anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Gerantung, Polsek Praya Tengah mengundang perhatian warga.

Polisi yang satu ini melakukan aksi tidak biasa dengan menjadi pemulung.

Dia berkeliling memungut sampah di lingkungan warga sambil membawa karung khas pemulung.

Yang membedakannya dengan pemulung asli hanya seragam.

Setiap memulung sampah, Lalu Multasa Marjan tetap menggunakan seragam polisi, sehingga menjadi perhatan warga.

Setiap kali pergi memulung, Ia selalu bersama dengan anggota Bhabinsa Sertu Husni Tamrin.

Ketika melihat ada sampah, mereka memasukkan ke dalam karung kemudian dibawa sambil berjalan kaki.

Heboh Penemuan Bangkai Duyung Kerbau di Lombok Tengah, Dagingnya Dikonsumsi Warga

Ratusan Warga Lombok Tengah Iringi Pemakaman Jenazah Pratu Dedi yang Gugur di Papua

Semua itu dilakukan Lalu Multasa Marjan dengan harapan warga di kelurahan binaannya sadar dan ikut menjaga kebersihan.

Sehingga terwujud lingkungan bersih, asri dan sehat.

Lalu Multasa Marjan mengaku prihatin banyak warga suka buang sampah sembarangan.

MEMULUNG: Bhabinkamtibmas Kelurahan Gerantung Brigadir Polisi Lalu Multasa Marjan membawa karung dan sabit saat beraksi sebagai pemulung, Selasa (2/2/2021).
MEMULUNG: Bhabinkamtibmas Kelurahan Gerantung Brigadir Polisi Lalu Multasa Marjan membawa karung dan sabit saat beraksi sebagai pemulung, Selasa (2/2/2021). (Dok. Polsek Praya Tengah)

Mereka seakan tidak peduli dengan kebersihan tempat tinggal sendiri.

”Saat turun sambang desa, saya sering ketemu warga kurang peduli terhadap lingkungan sekitar. Apa lagi saat ini masih suasana pandemi Covid-19,” kata Marjan, Rabu (3/2/2021).

Tidak hanya itu, dia juga sering mendengar selentingan warga bahwa kehadiran anggota di kelurahan hanya dianggap petugas yang hanya bisa menangkap orang.

Akhirnya Multasa Marjan terinspirasi menjadi pemulung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved