Vaksin Tahap Pertama Disuntikkan kepada 14 Ribu Tenaga Kesehatan NTB

Sebanyak 28.760 dosis vaksin tiba di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pukul 10.26 Wita, Selasa (5/1/2021).

TribunLombok.com/Sirtupillaili
VAKSIN DATANG: Petugas memindahkan vaksin Covid-19 Sinovac saat dari dalam mobil boks ke dalam cold room, kantor Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Selasa (5/1/2021). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Sebanyak 28.760 dosis vaksin tiba di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pukul 10.26 Wita, Selasa (5/1/2021).

Proses pemindahan vaksin Covid-19 Sinovac asal China tersebut mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian.

Sebanyak 15 koli vaksin berisi 28.760 dosis dibawa menggunakan mobil boks dari Bandara Internasional Lombok menuju cold room, kantor Dinas Kesehatan NTB.

Sebelum dimasukkan ke ruang pendingin, vaksin diterima Sekda Provinsi NTB H Lalu Gita Ariadi dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr Hj Nurhandini Eka Dewi.  

”Kita terima dalam keadaan baik, kemudian kami cek sudah dalam pengamanan dan lain sebagainya,” kata Sekda NTB H Lalu Gita Ariadi, dalam sesi keterangan pers, Selasa (5/1/2021).

Sebelum vaksinasi dilakukan, Pemprov NTB memastikan vaksin tersebut disimpan dan dijaga dengan baik, sehingga kualitas vaksin tetap terjaga.

”Kami amankan dengan standar pengamanan prima,” tegasnya.

Baca juga: 1.037 Tenaga Kesehatan NTB Terjangkit Covid-19, Lima Orang Meninggal

Baca juga: Bansos Tunai Rp 300 Ribu Sudah Cair, Cek Nama Penerima di dtks.kemensos.go.id, Siapkan NIK

Kepala Dinas Kesehatan NTB dr Hj Nurhandini Eka Dewi menjelaskan, vaksin tersebut digunakan untuk memvaksin tenaga kesehatan di NTB.

Pada tahap pertama, dengan 28.760 dosis vaksin, itu hanya cukup untuk 14.380 orang.

”Sebab satu orang mendapat jatah dua kali penyuntikan vaksin,” jelasnya.

Jadwal vaksinasi tenaga kesehatan tahap pertama antara Januari-Maret 2021. Sisa yang belum divaksin pada tahap berikutnya.

”Sekarang kita prioritaskan bagi tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan Covid-19,” katanya.   

Data per 3 Januari 2021 menunjukkan, dari 30 ribu orang tenaga kesehatan di NTB, baru 25 ribu orang terdata di sisitem informasi sumber daya manusia kesehatan. Sisanya 5 ribu orang belum masuk dalam data.

”Inilah (semua) yang menjadi sasaran kita,” kata dr Eka.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved