Kumpulan Puisi untuk Ibu di Hari Ibu 22 Desember, Penuh Makna Menyentuh
Setiap tanggal 22 Desember masyarakat Indonesia akan memperingat Hari Ibu Nasional.
Tangisan Air Mata Bunda
Oleh Monika Sebentina
Dalam senyummu kau sembunyikan lelahmu
Derita siang dan malam menimpamu
tak sedetik pun menghentikan caramu
Untuk bisa memberi harapan baru bagiku
Seonggok cacian selalu menghampirimu
secerah hinaan tak perduli bagimu
selalu kau teruskan cara untuk masa depanku
mencari harapan baru kembali bagi anakmu
Bukan setumpuk Emas yang kau menginginkan di dalam kesuksesanku
bukan gulungan duit yang kau minta di dalam kesuksesanku
bukan juga sebatang perunggu di dalam kemenanganku
tapi permohonan hatimu membahagiakan aku
Dan yang selalu kau berkata terhadapku
Aku menyayangimu saat ini dan pas aku tak kembali bersama denganmu
aku menyayangimu anakku bersama dengan ketulusan hati ku.
Puisi Seorang Anak Untuk Ibu
Aku berangkat saat ini untuk membantai lawan..
Untuk berjuang di dalam pertempuran..
Aku berangkat, Bu, dengarlah aku pergi..
Doakanlah sehingga aku berhasil..
Sayapku telah tumbuh, aku inginkan terbang..
Merebut kemenangan di mana pun adanya..
Aku dapat pergi, Bu, janganlah menangis..
Biar kucari jalanku sendiri..
Aku inginkan melihat, menyentuh, dan mendengar..
Meskipun tersedia bahaya, tersedia rasa takut..
Aku dapat tersenyum dan menghapus air mata..
Biar kuutarakan pikiranku..
Aku pergi mencari duniaku, cita-citaku..
Memahat tempatku, menjahit kainku..
Ingatlah, pas aku melayari sungaiku..
Aku mencintaimu, di selama jalanku.

Untuk Ibuku tercinta
By: Agus Suarsono
Ku ingin,
Menghirup hawa yang kau hirup.
Melangkah,
Di tempatmu melangkah.
Berteduh,
Di tempatmu berteduh.
Dan terlelap di atas pangkuanmu.
Ibu…
Ku cuma inginkan selalu bersamamu.
sepanjang waktuku…