Sepeda Listrik Mulai Berkembang di NTB, PLN Perbanyak Stasiun Pengisian Listrik
Sepeda listrik mulai marak diproduksi Industri Kecil Menengah (IKM) di Provinsi NTB, PLN pun akan perbanyak SPLU
Laporan wartawan Tribunlombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Sepeda listrik mulai marak diproduksi Industri Kecil Menengah (IKM) di Provinsi NTB.
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) pun akan memperbanyak pembangunan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).
”Kami kan sudah punya SPLU, tempat cas baterai, kayak SPBU di Pertamina,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) Lasiran, Sabtu (24/10/2020).
Baca juga: Hindari Gesekan Jelang Pilkada Serentak, Ini Pesan Gubernur NTB ke Warga
Jumlah SPLU di NTB saat ini baru 168 unit, tersebar di seluruh wilayah Provinsi NTB.
Tidak menutup kemungkinan akan dibangun lebih banyak lagi jika kebutuhan warga semakin tinggi.
”Kalau pemprov pesan 35 unit sepeda listrik, misalnya di Dinas Perhubungan (titik lokasinya) kami akan siapkan SPLU-nya di sana,” katanya.
Tonton Juga :
Waktu pengisian daya baterai kendaraan listrik tentu berbeda dengan pengisian bensin di SPBU.
Untuk Bima Electric Bicycle (Matric-B) saja butuh waktu 3,5 jam untuk pengisian daya.
Baca juga: Krisis Air Bersih di Desa Woro, Babinsa di Bima Bantu Warga Pakai Uang Pribadi
Kapasitas baterai Matric-B yakni 52 mAH dengan jarak tempuh maksimal 60 kilometer dan kecepatan maksimal 50-60 kilometer per jam.
”Jadi pengisian daya 3,5 jam bisa dipakai untuk jarak 60 kilometer,” katanya.
PLN bersama IKM binaanya tahun ini menargetkan produksi 15 sepeda listrik.
Dengan permintaan 35 unit sepeda listrik dari Pemprov NTB, mereka menargetkan membuat 50 unit Matric-B, Desember tahun ini.
”Harganya tidak mahal, tidak sampai Rp 20 juta,” kata Lasiran.