Minim Progres, Komisi VI Sebut Kinerja ITDC di KEK Mandalika Belum Memuaskan
Anggota Komisi VI DPR RI Abdul Hakim Bafagih menilai progres pembangunan sirkuit dan aspek-aspek penunjangn masih minim di KEK Mandalika
"Tidak ada yang selesai, hanya pembangunan SPBU dan Sea Water Reverse Osmosi SWRO (untuk air) aja," ungkap ketua kelompok fraksi PAN DPR RI ini.
Dengan kondisi itu, mempertanyakan bagaimana peran ITDC selama ini dalam menuntaskan masalah penunjang KEK Mandalika.
Tidak hanya itu, serapan tenaga kerja juga sangat minim.
Baca juga: Ini Tiga Temuan Komnas HAM Soal Sengkata di Lahan Sirkuit MotoGP Mandalika
Dengan investasi besar, ditargetkan Mandalika akan menyerap 587 ribu orang dan pendapatan Rp 40 triliun sampai 2025.
"Bagaimana langkah ITDC menyelesaikan persoalan ini juga menjadi sorotan anggota komisi VI," katanya.
Pemprov Adem Ayem
Melihat perkembangan yang terjadi, Hakim menyoroti kinerja pemerintah provinsi yang terkesan adem ayem menyikapi segala permasalah di KEK Mandalika.
"Seharusnya, sebelum ajang ini digelar dan dikenalkan ke dunia," katanya.
Namun sampai saat ini tidak ada informasi, seperti informasi seputar MotoGP Mandalika.
Pemprov seharusnya membuat sarana pendukung. Mengumpulkan elemen masyarakat agar terlibat di MotoGP.
"Sehingga semua merasa memiliki, dan pra event bisa memperkuat branding Lombok Sumbawa di mata dunia," harapnya.
Dari sisi UMKM, ia juga menyoroti BUMN Sarinah yang bergerak di bidang ritel dan perdagangan.
Sarinah harus mengakomodir UMKM seperti pendampingan produk UMKM agar bisa menjadi merchendise resmi MotoGP.
"Atau mengisi outlet di salah satu zona komersial di sirkuit MotoGP," sarannya.
Seperti disebut Gubernur NTB H Zulkieflimansyah, ada 5.000 UMKM yang membutuhkan pendampingan.