Akibat Ledakan di Beirut Lebanon: Kerugian Capai Rp 218,2 Triliun, 135 Tewas, dan 5.000 Korban Luka
Kerugian material hingga korban nyawa setelah kejadian ledakan di Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) sore waktu setempat.
"Tapi, kali ini semua Beirut (terkena), bahkan daerah di luar Beirut," ungkapnya.
Selain Hadi Nasrallah, seorang jurnalis bernama Sunniva Rose, juga mengisahkan kronologi ledakan di Beirut menurutnya.
Ketika ledakan terjadi, Rose tengah mengemudi menuju Beirut pada Selasa sore.
Ia lalu menyaksikan sendiri kekacauan terjadi.

Jalanan di Beirut, kata Rose, tertutup kaca, batu bata, serta pecahan bangunan, dan membuat ambulans sulit lewat.
Rose menambahkan, hingga Selasa malam masih terlihat asap membumbung tinggi.
Seluruh kota Beirut pun tampak gelap dan suram.
"Masih ada asap naik ke langit menjelang malam. Seluruh kota hitam."
"Sangat sulit untuk berjalan, orang-orang berlumuran darah."
"Saya melihat seorang wanita berusia 86 tahun dirawat seorang dokter yang rumahnya runtuh, menggunakna peralatan P3K seadanya."
"Mobil-mobil hancur total karena runtuhan batu," tutur Rose.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Dampak Ledakan di Beirut Lebanon, Tercipta Kawah, Kerugian Capai Rp 218,2 Triliun hingga Korban Jiwa"